Friday, September 16, 2011

The Pioneers of Papua

Apa itu The Pioneers of Papua (TPOP)?
TPOP adalah komunitas pelajar-mahasiswa Papua yang berbasis pembelajaran. TPOP terbentuk 6 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 2 Spetember 2005. 

Asal mula terbentuknya TPOP?
Konon awal terbentuknya komunitas ini berawal dari beberapa mahasiswa dan pelajar Papua yang mengemban pendidikan di Karawaci. Pendidikan yang mereka emban pun berbeda-beda. Ada yang duduk di bangku kuliah dan ada juga beberapa pelajar yang pada saat itu ke Karawaci karena memang mereka adalah pelajar terpilih dari Papua untuk mengikuti Olimpiade Sains.
Sebagai sesama pelajar Papua yang datang jauh-jauh, merantau untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, mereka begitu dekat satu sama lain. Ditambah jarak Papua-Karawaci yang bisa dibilang cukup jauh (7 jam dari Jayapura ke Cengkareng pakai pesawat + Cengkareng ke Karawaci 1 Jam pakai taxi). Jadi ketika mereka (pelajar Papua di Karawaci) bertemu tidak ada batasan dia itu anak petani, dia itu anak guru, atau dia itu anak bupati diantara mereka. Mereka semua sama saat itu. yaitu sama-sama datang dari Papua untuk sekolah, sama-sama jauh dari orang tua.
 Hingga suatu hari mereka berpikir untuk membangun Papua. Pemikirannya begitu simple : “wah, kita disini belajar banyak tapi bagaimana dengan saudara-saudara kita di sana (Papua). Seharusnya mereka juga bisa merasakan pendidikan seperti yang kita rasakan ini”. Kurang lebih begitulah yang ada di dalam pikiran meraka. Tapi apa daya mereka hanya pelajar yang tidak bisa berbuat banyak untuk membangun Papua. Jangankan mereka, para pejabat Papua pun bisa dikatakan belum berbuat banyak untuk Papua tercinta. Apalagi saat itu Papua benar-benar dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
 Namun, seperti yang telah saya sebutkan diatas. Mereka ini adalah pelajar terpilih dari Papua. Mereka tidak tinggal diam melihat keterbatasan mereka sebagai pelajar. Dan mereka sadar betul posisi mereka sebagai pelajar. Sebagai pelajar tugas mereka hanya satu yaitu belajar. Maka dengan segala yang mereka miliki mereka berjuang (belajar) dan itu terbukti setelah beberapa dari mereka berhasil meraih berbagai juara (emas, perak, perunggu) dalam kompetisi ilmiah tingkat nasional maupun internasional. Mulai saat itu, Papua lebih diakui dari kacamata pendidikan. Akhirnya mereka mendapatkan jawabannya, yaitu membangun Papua tidak perlu menunggu sampai menjadi pejabat di Papua. Tapi seorang pelajar pun bisa membangun Papua dengan membuat prestasi di bidang pendidikan. And they did it. Dengan prestasi yang mereka buat, saudara-saudara mereka di Papua jadi tahu kalau mereka itu bisa. Hanya saja tidak mendapatkan kesempatan seperti mereka. Maka lahirlah The Pioneers of Papua. Komunitas pelajar Papua yang ingin membangun Papua.



Apa bedanya dengan komunitas lain…? 
Nama Pioneers sendiri terambil dari bahasa Inggris yang kalau di-Indonesia-kan berarti pelopor atau perintis. Tapi apa bedanya komunitas ini dengan komunitas-komunitas lainnya? Disinilah letak perbedaan itu. Komunitas ini berdiri bukan hanya asal berdiri, tapi memiliki visi yang jelas, yaitu : "Menjadi Pemimpin yang terampil, Pendidik yang profesional dan Pemerhati yang murni hati dalam menghentar anak-anak Papua mencapai potensi maksimal dalam diri mereka". 
Apa maksud dari visi itu?
Menurut pemahaman saya, maksudnya seperti ini. Dengan adanya komunitas yang berbasis pembelajaran ini, suatu saat nanti akan terlahir pemimpin-pemimpin yang terampil, para pendidik yang professional serta pemerhati-pemerhati yang memiliki hati yang murni untuk membangun Papua. Hasil kolaborasi tiga unsur ini (pemimpin, pendidik dan pemerhati) dapat menghantarkan pelajar Papua mencapai potensi maksimal didalam diri mereka.
Apa maksud dari komunitas yang berbasis pembelajaran? 
Maksudnya adalah semua yang tergabung didalam komunitas ini untuk belajar. Belajar sendiri adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu. Jadi disini kita belajar menjadi pemimpin, belajar menjadi pendidik dan belajar menjadi pemerhati. Doesn’t matter, you don”t have to be leader or educator or observer. Just one of them is great. The point is kamu dapat memaksimalkan potensi itu. Contohnya : mahasiswa yang menjadi anggota berasal dari berbagai jurusan. Ada yang jurusan Hubungan Internasional, Hukum, Desain, Keguruan, Kedokteran, Keperawatan, Teologi, dll. Di komunitas ini kamu bisa mengembangkan semua yang kamu dapat di bangku kuliah. Misalnya mendesain baju Pioneers, memberikan penjelasan kesehatan buat anak2 Kedokteran atau Keperawatan, sehingga apa yang kamu ketahui bisa kalian bagikan untuk semua di komunitas ini. Itulah maksud dari komunitas yang berbasis pembelajaran.
Kegiatan seperti apa yang sering dilakukan komunitas ini? 
Kalau untuk kegiatan social sendiri belum banyak. Kegiatan social pertama yaitu Education Fair. Kegiatannya sendiri dibuat di waktu libur panjang, jadi tidak menggangu kuliah, sekalian mengisi waktu libur. Untuk tempatnya sendiri di Jayapura. kegiatan seperti apa itu? Yang mereka lakukan tidak banyak, hanya mengunjungi beberapa Sekolah Menengah Atas dan mengumpulkan siswa kelas 2 dan 3 untuk sharing pengalaman kuliah. Education Fair ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiwa dari Karawaci. Tapi mereka bekerjasama dengan beberapa mahasiswa dari beberapa kampus di Jayapura. apa yang mereka bagikan? Cukup banyak yang mereka bagikan. Pertama mereka mengenalkan kampus mereka masing-masing. Kemudian jurusan masing-masing. Suka duka kuliah di kampus dan jurusan masing-masing. Serta strategi untuk cepat beradaptasi dengan kampus masing-masing. Menurut saya, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk membantu adik-adik SMA yang hendak melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi di Papua ataupun di Luar Papua.
Selain itu ada beberapa kegiatan yan rutin dilakukan di dalam komunitas. Sebagai pelajar yang datang jauh-jauh untuk merantau dan menimba ilmu, IPTEK saja tidak cukup untuk membangun diri sendiri apalagi membangun Papua. Maka selain IPTEK yang ditingkatkan IMTAQ juga perlu ditingkatkan. Apa itu IMTAQ? IMTAQ adalah Iman dan Taqwa. Bicara soal Iman dan Taqwa sudah pasti bicara tentang kerohanian. Yuppss… salah satu seksi yang paling aktif adalah seksi Kerohanian. Kegiatan kerohanian apa yang sering dilakukan? Setiap Minggu ada ibadah komsel kecil. Apa itu komsel kecil? Komsel yang terdiri dari 4 sampai 6 orang. Dengan satu pemimpin kelompok. Apa yang mereka lakukan? Memuji dan menyembah Tuhan sudah pasti. Tapi yang paling penting adalah mereka belajar untuk memimpin teman-temannya. Belajar memimpin kelompok kecil, belajar menjadi pemimpin puji-pujian, belajar membagikan firman Tuhan. Semua berawal dari kelompok kecil ini. Selain itu ada juga ibadah gabungan komsel-komsel kecil tadi yang dilaksanakan tiap minggu pertama awal bulan. Siapa yg memimpin di ibadah besar ini? Tentu saja tiap kelompok kecil tadi yang bertugas bergantian setiap bulan denga pelayan firman oleh Pembina kerohanian.
Untuk event tahunan sendiri ada perayaan Natal bersama yang kepanitiaannya terlepas dari pengurus komunitas itu sendiri. Jadi kalau belum masuk dalam pengurus jangan berkecil hati. Karena salah satu syarat menjadi panitia natal adalah mereka yang BUKAN PENGURUS. Itu berarti kalian bisa menjadi panitia natal. Setelah menjadi panitia natal tidak menutup kemungkina kalian bisa menjadi pengurus komunitas untuk periode berikutnya. Karena pengurus komunitas ini memiliki masa bakti hanya setahun. Dan kalian sudah dilatih sebelumnya, selama beberapa bulan untuk bertanggung jawab di event perayaan natal. Sehingga jika kalian menjad pengurus kalian sdh tahu apa yang harus dikerjakan untuk periode satu tahun kedepan. Ahaaa.. benar-benar komunitas berbasis pembelajaran.
Event tahunan sendiri bukan hanya Perayaan natal. Ada satu event yang sebenarnya paling penting didalam sejarah umat Kristen. Apa itu? Tentu saja Paskah. Event dimana seluruh umat Kristen menerima keselamatan melalui Pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib. Khusus untuk event ini ditangani langsung oleh pengurus komunitas. 
Siapa yang mengontrol atau mengawasi komunitas ini dan kegiatan yang dilakukan? 
Selain ada pengurus inti yang mengurusi ini. Pengurus inti ini harus mempertanggungjawabkan kegiatan mereka pada Pembina. Pembina sendiri ada satu di tiap seksi. Untuk kegiatan kerohanian dibina langsung oleh Bapak Pdt. Daud Moningka. Kalau untuk bidang pendidikan dibina oleh Prof. Yohanes Surya.
Akhirnyaaa…
Akhirnya, sampai juga di penghujung pengenalan ini. Suskes slalu buat Pengurus TPOP, slamat melayani, kiranya pelayanan kalian membuahkan hasil yang maksimal. Amiiinnn... buat para Pembina (pdt. Daud Moningka dan Prof. Yohanes Surya) terimakasih sdh mau membina saudara-saudara kami ini. Kiranya kerja keras kalian dibalas setimpal oleh Tuhan YME.
Buat teman-teman yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang komunitas ini, The Pioneers of Papua, bisa datang langsung ke secretariat di Jln. Karang Bolong III No. 8 Perumnas II Karawaci. Atau teman-teman dapat juga mengirimkan pertanyaan seputar TPOP via email langsung ke email TPOP : pionirpapua@gmail.com
Pertanyaan dari teman-teman akan langsung di Jawab oleh oleh salah satu founders TPOP (kk Korinus Waimbo, kk Yane Ansanay, kk Zakharia Kareth, kk Anike, kk Yosep Rumbino).

Salam Pioneerss…
(YFP)

1 comment: